Senin, 16 November 2015

PANTAI ANYER



PANTAI ANYER

  Pantai Anyer terkenal dengan keindahan pantainya dan pasirnya yang putih. Objek wisata di pantai Anyer Banten ini merupakan salah satu rekomendasi tempat wisata yang cocok untuk keluarga, apalagi jika Anda tinggal di Jakarta yang akan pergi liburan. Tak hanya wisata pantai Anyer saja, para pengunjung yang berwisata di Banten bisa juga menikmati indahnya Pantai Carita Banten.
 Pantai Anyer terletak di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Sedangkan, pantai Carita berlokasi di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Bila dari Jakarta, maka tempat wisata yang lebih dekat untuk dijangkau adalah tempat wisata pantai Anyer daripada pantai Carita. Obyek wisata pantai Carita letaknya sedikit lebih jauh dikarenakan faktor geografisnya, sementara pantai Carita hadapnya langsung ke Selat Sunda. Namun, ini bukan suatu masalah yang berarti karena jarak antara Anyer dan Carita bisa dibilang cukup dekat untuk ditempuh. Apalagi jika Anda membawa kendaraan sendiri, baik itu menggunakan motor atau roda empat.

 Jika Anda memiliki waktu liburan yang cukup, maka pilihan tujuan wisata Anyer dan Pantai Carita bisa Anda ambil sekaligus. Tentu ini akan semakin sangat menarik, terlebih jika Anda memang orang yang suka dengan laut dan panorama keindahan laut. Jarak lokasi Pantai Anyer di Banten kurang lebih sekitar 160 km dari Jakarta dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 sampai 2,5 jam untuk sampai di sana.

Jika Anda menggunakan transportasi mobil pribadi untuk pergi ke wisata pantai di Anyer Banten ini, maka Anda bisa memilih jalan lewat Cilegon atau Pandeglang. Agar lebih cepat, Anda bisa memilih rute perjalanan ke Anyer lewat Cilegon. Jika menggunakan mobil, Anda bisa melakukan perjalanan hingga keluar di pintu tol Cilegon Barat, kemudian Anda akan menemui jalan yang bercabang dua, lalu ke arah Merak atau arah Anyer. Nah, disitu pilihlah arah ke Anyer dan Anda akan melewati jalan lurus hingga sampai di tempat tujuan. Bila tujuan Anda ke Pantai Carita, maka keluarlah di tol Serang dan kemudian lakukan perjalanan ke arah Carita.
 Untuk harga tiket masuk Pantai Anyer, pengguna bus besar 500 ribu, bus kecil 250 ribu, mobil atau sedan 50 ribu, motor 15 ribu. Setiap orang yang ikut, termasuk juga anak-anak, akan dikenai biaya masuk 5 ribu. Wisata pantai Anyer ini dibuka setiap hari selama 24 jam.

Salah satu hal yang menarik di pantai Anyer adalah bisa melihat pemandangan Gunung Krakatau, Anda bisa melihatnya secara jelas gunung tersebut dari pantai Anyer. Panorama pantai yang indah dan memiliki karakteristik hamparan pasir putih dan udara pantai yang sejuk adalah keunggulan dari wisata pantai di Anyer.

TAMAN MATAHARI Bogor

 TAMAN MATAHARI BOGOR
Taman Wisata Matahari adalah salah tujuan wisata di kawasan Puncak yang telah berdiri sekitar empat tahun yang lalu. Objek wisata ini juga merupakan salah satu pilihan tempat berlibur di akhir pekan bagi banyak keluarga.
 Selain itu, aneka kegiatan wisata di Taman Wisata Matahari ini sungguh tempat bagi kegiatan rekreasi serta edukasi anak-anak melalui berbagai kegiatan outbond, baik indoor maupun oudoor.

Berbagai wahana permainan dan edukasi yang ada di Taman Wisata Matahari dinilai mampu memanjakan para pengunjung dan memberikan kepuasan serta ketenangan untuk terlepas sejenak dari aktivitas pekerjaan sehari-hari yang melelahkan.
Jika Anda berencana ingin menghabiskan waktu akhir pekan atau liburan di Taman Wisata Matahari, ada baiknya Anda mengetahui beberapa informasi berikut. Dengan demikan, Anda akan dapat menentukan spot wisata yang dapat dipilih saat menghabiskan waktu akhir pekan atau rekreasi bersama orang-orang tercinta.
Taman Wisata Matahari didirikan pada tahun 2010 yang lalu dengan kepedulian utama pada masyarakat kelas menengah ke bawah untuk dapat menikmati hiburan dalam berbagai bentuk wahana permainan dengan harga terjangkau. Berdiri di atas lahan seluas 30 hektar oleh pengusaha Hari Darmawan, tempat wisata di Bogor yang satu ini diupayakan pula agar tetap melestarikan lingkungan.


Rancangan dan pembangunan Taman Wisata Matahari dibuat tanpa merusak aliran Sungai Ciliwung yang mengalir melintasi area wisata tersebut. Selain itu, kawasan wisata Puncak yang terkenal dengan citra wilayah pegunungan dan memiliki banyak perkebunan teh atau buah tetap dilestarikan dengan kehadiran Taman Wisata Matahari ini.
Terletak di ketinggian sekitar 250-330 meter dpl, kawasan Taman Wisata Matahari memiliki udara yang sejuk. Komponen tanahnya juga terbilang cukup subur mengingat tanah di daerah Puncak Bogor didominasi oleh jenis tanah latosol coklat kemerahan.



KAWAH PUTIH




 KAWAH PUTIH Bandung
Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.



Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan.
Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.


Untuk sampai di kawah putih pengunjung bisa menggunakan route perjalanan sebagai berikut: Pengunjung dari luar Bandung yang menggunnakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati sayati dan dilanjutkan ke Soreang, dari soreang dilanjukan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi kawah putih. Route alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu.
Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, akses ke kawah putih ditempuh dengan menggunakan jalur terminal Leuwi Panjang - dilanjutkan ke terminal Ciwidey - lokasi Kawah Putih


PANTAI ERETAN


PANTAI ERETAN INDRAMAYU

Pantai Eretan ini  adalah salah satu pantai yang letaknya tak jauh dari Indramayu, tepatnya di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.  Pantai ini cocok dijadikan tempat istirahat, tempat singgah bagi pengunjung yang akan menuju ataupun pulang dari Jakarta.

Uniknya, sepanjang Pantai Eretan ini ditumbuhi hutan mangrove yang akan menyita perhatian dan ada beberapa warung yang menjajakan kuliner khas laut yang sangat menggugah selera. Banyak sekali pengunjung ketika liburan dan hari raya, ketika musim mudik telah tiba, mereka datang dari beberapa daerah seperti Majalengka, Sumedang, Bogor, Jakarta dan Bandung, untuk berwisata di pantai ini bersama keluarga tercinta.

Di pantai yang telah mengalami abrasi ini, sobat traveler selain bisa menikmati lahan pertanian juga hutan bakau, juga bisa menimati pohon rindang yang menambah indahnya suasana pantai.

MUSEUM NASIONAL




MUSEUM NASIONAL INDONESIA
 

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, adalah sebuah museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12 Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.



Dengan gaya Klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Sayap baru ditambahkan pada tahun 1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau Gedung Arca.



Museum Gajah banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.
Catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksi telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksi museum sudah melebihi 140.000 buah, meskipun hanya sepertiganya yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.
Sebelum gedung Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jalan Salemba No. 27, Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah juga meliputi naskah-naskah manuskrip kuno. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah lainnya kini disimpan di Perpustakaan Nasional.
Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini cukup lengkap.
Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini berasal dari abad ke 13 - 14.
Koleksi arca Buddha tertua di museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu disimpan dalam Ruang Perunggu dalam kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar abad ke-4 M) terletak di Ruang Arca Batu. Koleksi ini dipajang tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.



Minggu, 15 November 2015

BSI (bojong sari indramayu)



Selain sumber daya alam yang melimpah Indramayu juga banyak memiliki destinasi wisata seperti wisata sejarah maupun wisata alam seperti pantai Tirtamaya, pantai Balongan Indah Pantai Glayem, Banjar Bulak, Pulau Biawak, Tiga Bintang Firdaus, Situ Bolang, Pantai Tanjung Pura, Pantai Laut Biru, dan Pantai Eretan yang sudah dikenal luas, selain  itu objek wisata yag sekarang menjadi primadona di Indramayu adalah obyek Wisata Waterboom Bojongsari yang berlokasi di Jalan Cimanuk Barat Kabupaten Indramayu merupakan destinasi wisata bagi masyarakat di wilayah tersebut maupun dari wilayah luar Indramayu.

Sejak awal dibangunnya waterboom Bojongsari ini memang memilih konsep water base theme park, yaitu basis arena rekreasi tapi juga diikuti dengan taman alami bernuansa alam seperti di Bali.


 

Wahan hiburan yang ada di waterboom Bojongsari Indramayu (BSI) ini seperti Kolam Mandi, Waterboom, Bungee Tampoline, Ember Tumpah, Kolam Arus, ATV Racing,serta karaoke keluarga.
  Yang penasaran silahkan melihat langsung water park Bojong Sari Indramayu, karena selain tempatnya nyaman juga area yang sangat luas, mungkin menurut saya ini adalah tempat pemandian paling besar di wilayah Indramayu,tempat parkir yang sangat memadai baik motor maupun mobil bisa masuk dengan nyaman, dengan tiket masuk Rp.15.000 untuk orang dewasa, saya rasa sebanding dengan apa yang kita dapat pelayanan yang ramah dan banyak permainan yang menghibur.


KOTA TUA


 KOTA TUA JAKARTA


 Wisata Kota Tua Jakarta adalah salah satu tempat wisata di Jakarta yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Kota Jakarta dengan landmark Kota Tua adalah pesona wisata sejarah di Jakarta yang memberi banyak pengetahuan, khususnya jika Anda masuk ke Museum Fatahillah.
 Kawasan Kota Tua yang dulu bernama Batavia Lama adalah tempat yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Berbagai peninggalan masa lampau masih dapat Anda jumpai di kawasan yang selalu ramai saat akhir pekan ini. Wisata Kota Tua sangat tepat bagi Anda para penikmat sejarah atau yang suka menelusuri jejak historis. Juga, para pecinta fotografi akan selalu suka datang ke Kota Tua di Jakarta ini.


Tidak hanya wisatawan dalam negeri, para turis yang datang ke Jakarta bahkan suka menjejakkan kakinya di tempat wisata Kota Tua. Ini tak terlepas dari gencarnya promosi wisata Jakarta ke dunia internasional. Wajah Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia secara perlahan sedang bertransformasi sebagai salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan.


MONAS



MONUMEN NASIONAL (MONAS )
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu.[1][2][3] Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.





Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.





Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.


AL-ZAYTUN

PESANTREN AL-ZAITUN


Tak bisa disangkal, bangunan pondok pesantren Al-Zaytun yang terletak di desa Gantar, Mekar Jaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat, merupakan pondok pesantren termegah saat ini. Demikian megahnya, sampai-sampai banyak masyarakat Jakarta khususnya, yang telah terbiasa dengan keberadaan kawasan elite dan modern pun masih tetap terkesima,[1] terkagum-kagum saat mereka berbondong-bondong meninjau dan melihat dari dekat pesantren yang termegah serta terbesar di Asia Tenggara itu.

Setiap pengunjung yang berwisata ke Ma'had Al Zaytun untuk pertama kalinya hampir pasti akan menyimpulkan, inilah gambaran dan wujud sebuah pesantren yang tidak saja terpadu dan megah, juga sangat menjanjikan bagi masa depan Islam wal muslimin di Indonesia.

Sedangkan untuk gedung asrama, baik untuk santri putra maupun putri, diberi nama Al Musthafa, yang letaknya ber-hadapan dan dipisahkan dengan bangunan masjid utama. Di sini, tersedia laboratorium komputer, laboratorium bahasa dan perpustakaan. Fasilitas pendukung asrama seperti ruang makan, kitchen dan laundry disediakan dalam bentuk ruang bangunan rumah makan, yang mampu melayani sekitar 1.700 santri. Kitchen dan laundry[2] masing-masing dalam bentuk bangunan yang luasnya 1.200 meter persegi, dan dilengkapi dengan peralatan modern.

Menurut publikasi yang dilakukan pihak Al-Zaytun, bumi Al-Zaytun yang sebelumnya kering dan tandus,[3] kini ditumbuhi segala jenis tanaman, termasuk pohon Tin, Korma dan Zaytun, yang biasanya hanya bisa tumbuh di negeri yang suhu dan keadaan tanahnya sama dengan negeri-negeri Arab. Pohon Tiin yang diwakafkan oleh pewakif dari Yordania dan Palestina, menurut publikasi mereka, konon hanya dalam tempo 40 hari semenjak ditancapkan akarnya di bumi Al-Zaytun ternyata langsung berputik. Padahal di negerinya sendiri belum tentu bisa secepat itu.

Yayasan Pesantren Indonesia ini dibentuk dan berdiri secara resmi baru sekitar delapan tahun lalu, tepatnya tanggal 1 Juni 1993 atau tanggal 10 Dzulhijjah 1413 H, dengan akte pendirian tertanggal 25 Januari 1994 bernomor 61 pada Notaris Ny. li Rokayah Sulaiman, SH. Meski tergolong baru, "prestasinya" terkesan spektakuler, bahkan sangat luar biasa untuk ukuran sebuah yayasan ummat Islam pada umumnya.

Kemunculan Yayasan Pesantren Indonesia sendiri terkesan tiba-tiba, begitu juga dengan kemampuan mereka menghimpun dana dalam jumlah besar dan dalam tempo yang relatif singkat, mengundang keheranan tersendiri. Apalagi, sampai saat ini kemampuan ekonomi ummat Islam khususnya masih carut-marut, akibat politik peminggiran yang dilakukan oleh rezim Orde Baru terhadap ummat Islam.

Ternyata, YPI (Yayasan Pesantren Indonesia), sebuah yayasan Muslim "partikulir" yang secara formal tidak memiliki kaitan dengan institusi yang lebih kuat seperti yayasan milik Keluarga Cendana (Soeharto)[4], yayasan KORPRI, ataupun ICMI[5] dan yang sejenis, dan tidak pula dengan yayasan-yayasan masyarakat Muslim yang ada sebelumnya, ternyata bisa mengusasi lahan seluas ribuan hektar.

Secara formal, YPI (Ma’had Al-Zaytun) tak punya hubungan dengan –katakanlah–  ICMI dan sebagainya. Namun menurut harian Republika edisi Ramadlan, Desember tahun 2000, dikabarkan bahwa ICMI di bawah kepemimpinan Adi Sasono dan segenap pengurusnya menggelar kegiatan dan kajian bersama dengan Syaikh al-Ma'had Al-Zaytun, AS Panji Gumilang di Pesantren Al-Zaytun, Haurgeulis Indiamayu. Demikian halnya para tokoh Golkar senior seperti, Harmoko, Abdul Ghafur, Isma'il Shaleh, Slamet Efendi Yusuf dan lain-lain.

Yang jelas, YPI dengan Al-Zaytunnya adalah sebuah yayasan yang pengurusnya adalah orang-orang yang bersahaja dan berlatar belakang bersahaja pula. Namun bila tiba-tiba mereka mampu menguasai lahan seluas 1.200 hektar, dengan alasan merupakan tanah waqaf sekalipun, tetap mengundang tanda tanya, dan rasanya mustahil bila tidak punya akses ke institusi yang lebih kuat (minimal secara politis).



TMII


TAMAN MINI INDONESIA INDAH 


Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.



AMSTERDAM waterpark



amsterdam waterpark

 Amsterdam Water Park merupakan taman air atau tempat rekreasi air yang berada di kabupaten Tangerang yang terletak di kawasan Villa Tomang Baru Tangerang. Letaknya yang strategis merupakan suatu keutungan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di kabupaten Tangerang. Setiap weekend ataupun liburan Amsterdam Water Park selalu dipadati pengunjung. Miniatur khas negeri Kincir Angin Belanda menjadikan tempat rekreasi ini menarik perhatian sehingga banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan. Ketika berkunjung ke rekreasi Amsterdam Water Park Tangerang, Miniatur Kincir Angin Belanda ini nampak jelas terlihat berada di depan pintu masuk arena rekreasi ini, Seolah membuat pengunjungnya berada di negri kincir angin Belanda.






anda juga dapat bermain Flyng Fox seperti saya ini :

Dengan mengunjungi arena rekreasi Amsterdam Water Park Tangerang anda dan para keluarga ataupun  para sahabat dapat menghabiskan liburan dengan bersenang senang dikolam yang memiliki berbagai design yang unik. Terdapat tiga kolam renang di Amsteram Water Park, Yang pertama ditengah yang besar dan dilintasi oleh Flyng Fox, yang kedua kolam anak didekat area taman, dan yang ketiga kolam bermain air yang dilengkapi dengan sliding dan wildmolen.  Biaya tiket untuk masuk ke arena ini relative murah untuk menengah kebawah mulai dari Rp.20.000,- hingga Rp. 40.000,-. Jangan kuatir dengan harga karena anda akan merasa puas dengan fasiltas yang ada. Seperti Kolam renang, Free Ice Cream dan Bioskop 4D. (Galih)